Yogyakarta kembali menerima penghargaan sebagai kota unggulan nasional yaitu Gatra Award 2011. Pemberian Penghargaan ini merupakan puncak acara HUT ke-17 Gatra yang dikemas dalam Malam Anugerah Gatra Award 2011, diselenggarakan di Puri Agung Convention Hall Grand Sahid Jaya Hotel di Sudirman Jakarta pada Kamis malam (1/12).
Penghargaan diperuntukkan 3 propinsi, 10 kota dan 10 kabupaten terpilih versi Gatra yang penilaiannya berkolaborasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Untuk Kota Yogyakarta penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Gatra, Ir. Budiono kepada Walikota Yogyakarta, H. Herry Zudianto disaksikan Menteri Dalam Negeri RI, Gamawan Fauzi dan Ketua MK, Mahfud MD yang juga hadir.
Yang mendapat penghargaan Gatra Award Propinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dan Jawa Tengah; Kota Surakarta, Semarang, Banjar, Yogyakarta, Cimahi, Sawahlunto, Probolinggo, Mojokerto, Sukabumi dan Bogor; Kabupaten Jombang, Bojonegoro, Sragen, Pacitan, Bualemo, Enrekang, Buleleng, Luwu Utara, Karanganyar dan Kulonprogo.
Dalam sambutan Mahfud MD mengungkapkan bahwa masyarakat sekarang ini sudah “imun” terhadap berita-berita buruk terutama masalah korupsi. Jika korupsi sudah menjadi budaya, akan benar-benar sulit memberantasnya. Tapi korupsi bukan budaya asli Indonesia dibuktikan para pemimpin terdahulu yang bebas korupsi, sehingga Mahfud menyatakan optimisme bisa memberantasnya. “Ini butuh kerja sama. Pers sebagai pilar demokrasi merupakan satu-satunya pilar demokrasi yang paling dipercaya masyarakat. Pers bisa menjadi ujung tombak pemberantasan korupsi,” katanya dalam orasinya.
Setelah penganugerahan Gamawan Fauzi menyatakan salut atas kegiatan ini karena telah menunjukkan bahwa ada yang berani berteriak anti korupsi. Selain itu penghargaan ini juga sebagai bukti pemerhati pembangunan yang dilaksanakan setiap daerah yang sekarang telah menjalankan otonomi daerah. Dalam jumpa pers yang dilangsungkan Gatra siangnya, Herry Zudianto mengapresiasi Gatra yang telah menunjukkan sikap positif dalam menyongsong otonomi daerah. Seolah masyarakat saat ini hanya peduli dengan keburukan system otonomi daerah dan hanya menyorot daerah tertinggal.
Salah satu sisi positif otonomi daerah adalah pemda bisa sedikit memodifikasi kebijakan dari Pemerintah Pusat untuk melaksankan pembangunan. Hasil dan prestasi yang diperoleh akan lebih maksimal saat pembangunan disesuaikan dengan kondisi daerahnya dan masyarakat akan lebih tergerak untuk membangun bersama. “Berbagai penghargaan yang telah kami terima akan dapat menunjukkan bahwa pembangunan yang telah kami jalankan telah sesuai jalurnya”, ungkap Herry Zudianto yang saat itu sebagi nara sumber Jumpa Pers bersama Walikota Cimahi dan Kabupaten Buleleng.
Sumber:
http://www.jogjakota.go.id/index/extra.detail/3452/walikota-yogyakarta-terima-penghargaan-gatra-award-2011.html